Our Work
Aspek Ekonomi
Berisi tentang analisis location quotient (LQ) dan analisis shift share hingga pendapatan perkapita.
01
Aspek Ekonomi

Secara makro ekonomi Kabupaten Gunungkidul perekonomiannya didominasi sektor pertanian dalam arti luas yang berkontribusi besar terhadap pembentukan PDRB (33,84%). Prioritas utama sektor perekonomian adalah memacu pertumbuhan ekonomi berbasis usaha kecil, menengah dan industri lokal. Sektor ini diharapkan bisa menjadi motor penggerak bagi sektor lainnya akan tetapi ternyata peranannya belum optimal, terbukti kontribusi PDRB Kabupaten Gunungkidul masih didominasi dari sektor pertanian. PDRB Kabupaten Gunungkidul atas dasar berlaku pada tahun 2011 sebesar Rp. 7.250.682, kontribusi PDRB ini sebagian besar diperoleh dari sektor pertanian 33,84%, sektor jasa-jasa 17,30%, dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran 14,60%. Upaya pengembangan sektor perdagangan dan jasa di Kabupaten Gunungkidul terus ditingkatkan.
02
03
Analisis LQ (Location Quotient)
Dari hasil perhitungan analisis LQ, Kabupaten Gunungkidul memiliki 6 sektor basis dan 11 sektor non-basis. Sektor basis tersebut yaitu Pertanian, Kehutanan dan Perikanan; Pertambangan dan Penggalian; Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi mobil dan Sepeda Motor; Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib; dan Jasa Lainnya. Sedangkan sektor dengan angka tertinggi yaitu sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, serta yang terendah yaitu sektor jasa perusahaan.

Analisis Shift Share
Dari tabel di disamping, terlihat bahwa dari 17 sektor lapangan usaha, terdapat 5 sektor progresif dan 12 sektor mengalami kemunduran. Dari tabel kita juga dapat membuat diagram kuadran LQ shift share. Berikut diagram LQ shift share:


Dari diagram di atas dapat diketahui bahwa terdapat 4 sektor yang membagi sektor PDRB yaitu:
-
Sektor unggulan: sektor yang memiliki nilai LQ >1 dan PB>0 yaitu sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.
-
Sektor potensial: sektor yang memiliki nilai LQ>1 dan PB<0 yaitu sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, Pertambangan dan Penggalian, Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial, dan Jasa lainnya.
-
Sektor berkembang: sektor yang memiliki nilai LQ <1 dan PB>0 yaitu sektor Jaringan Informasi dan Komunikasi, Real Estate, Jasa Pendidikan, serta Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial.
-
Sektor terbelakang: sektor yang memiliki nilai LQ<1 dan PB<0 yaitu sektor Industri Pengolahan, Pengadaan Listrik dan Gas, Konstruksi, Transportasi dan Pergudangan, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Jasa Keuangan dan Asuransi, dan Jasa Perusahaan.
04
PDRB
Pendapatan per kapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara. Semakin besar pendapatan per kapitanya, maka semakin besar juga kemungkinan negara itu memiliki tingkat pembangunan dan pendapatan rata-rata penduduk yang tinggi. Berikut tabel Pendapatan Perkapita di Kabupaten Gunungkidul :
Pada tabel hasil analisis di sampi dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Gunungkidul pada lima (5) tahun terakhir mengalami peningkatan, sehingga dapat dikatakan bahwa di Kabupaten Gunungkidul mengalami perkembangan di sektor perekonomian.
